"Yaudah lu sekelompok sama gua aja, ada si Fitra juga tuh anak himasi"
Kalimat sederhana itu yang mengawali interaksi antara aku dan kamu. Satu kelompok pada mata kuliah 'Enterpreneurship' ternyata menjadi jalan bagi kita untuk lebih dekat dan saling mengenal. Sebenarnya, itu memang bukan pertemuan pertama kita. Setahun sebelumnya, kita pernah berada dalam kelompok orientasi pendidikan yang sama. Aku pernah memperhatikanmu sebentar, kamu pun pernah membantin karena melihatku yang penuh diam. Tak ada obrolan antara kita saat itu. Hanya sebatas tatapan, tanpa perhatian.
Mulai semester ketiga, tiba-tiba aku dan kamu berada dalam beberapa kelas yang sama. Bukan satu atau dua saja, tapi ada enam kelas dimana kita bersama. Dan entah mengapa, aku mulai lebih sering memperhatikanmu sejak saat itu. Tempat duduk di tiga baris terdepan yang sering kau pilih, kebiasaanmu yang selalu menggunakan lift sebelum matkul matriks, dan keterlambatanmu yang selalu terjadi pada matkul jaringan komputer. Hingga akhirnya, tugas kelompok enterpreneurship lah yang menjadi awal perkenalan kita.
Setelah momen pertama itu, komunikasi kita memang hanya seadanya dan selalu mengenai tugas kelompok kita. Aku masih ingat bagaimana kamu mencolek pahaku agar membantumu ketika dicecar pertanyaan oleh dosen pada hari presentasi kelompok kita. Bahkan aku juga ingat penyebab itu semua karena produk 'burger ngibul' yang kamu presentasikan ternyata sudah tidak berjalan sejak kau lulus SMK. Tapi tak apa, terima kasih atas colekan itu, yang membuat perhatianku semakin tumbuh.
Sebulan sebelum ujian semester, kita kembali berbincang mengenai tugas kuliah. Namun kali ini, matkul matriks lah yang menjadi penyebabnya. Aku meminta beberapa jawaban kepadamu, begitupun sebaliknya. Lalu, setelah tugas itu bisa kita selesaikan, obrolan kita masih terus berlanjut dengan penuh canda. Membuat senyumku mengembang karenanya.
Entah kebetulan atau bukan, rasanya memang tugas kuliah yang mendekatkan kita. Bagaimana tidak, dua minggu menjelang ujian, kita kembali berinteraksi karena ujian 'take home' dari matkul IPBO. Perbincangan kita kali ini bahkan tidak cuma melalui ketikan, tapi langsung bertatap muka dengan nyaman. Kamu meminta tolong untuk membenarkan bug pada programmu kepadaku. Dan aku pun dengan senang hati berusaha mencari masalah tersebut, meskipun dengan sengaja aku perlambat agar bisa lebih lama mengobrol denganmu.
Saat akhirnya program yang kamu buat sudah berjalan dengan semestinya, ada dua hal yang membuatku senang. Pertama, karena berhasil membantumu, dan kedua karena kamu tidak langsung berlalu dari jangkauan mataku. Kamu memilih untuk tetap di tempat itu dan menemani temanmu yang juga sedang meminta bantuan kepadaku. Beruntung, masalah pada program temanmu ternyata cukup banyak, sehingga memakan waktu hingga matahari terbenam, dan berganti menjadi malam. Sekitar jam tujuh, tiba-tiba kamu memberikanku sesuatu, sambil berucap "makan sama minum dulu ka, biar tetep fresh". Dan ketika kulihat isi plastik itu, ternyata berupa sebungkus tahu pedas dan sebotol kopi 'good day' yang kamu belikan untukku. Sebuah perpaduan yang pas seperti senyum manismu. Serta aku yang mulai jatuh hati oleh sikapmu.
Malam hari sebelum ujian pemweb, kamu tiba-tiba mengirim pesan kepadaku. Isinya adalah pertanyaan apakah besok aku membawa kendaraan ke kampus atau tidak. Cukup aneh memang isi pesanmu karena sebelumnya tidak pernah ada pertanyaan macam itu pada obrolan kita. Jawaban keanehanmu ternyata ada pada keesokan harinya, saat kamu beserta temanmu berencana memberikan kejutan ulang tahun padaku. Sebuah kue ulang tahun dan dilemparnya diriku ke kolam ikan di lingkungan kampus adalah hadiah untukku. Namun, hal favoritku malam itu adalah saat kita berdampingan untuk berfoto bersama, dan aku mengoleskan kue itu di pipimu. Sesampainya aku di rumah, ada ucapan ulang tahun darimu yang masuk ke ponselku. Tidak terlalu panjang, namun tak bisa juga dibilang pendek. Senyumku tak pernah hilang selama membaca pesan penuh canda dan doa darimu. Membuat hatiku semakin jatuh padamu.